Jenis bunga pinjaman ada yang didasarkan atas sifat bunga,
yaitu bunga tetap dan mengambang. Ada juga yang menurut perhitungan terhadap
pokok (kredit), yaitu sistem bunga flat, efektif dan anuitas. Berikut ini
penjelasannya.
Bunga Tetap (Fixed Interest)
Dalam sistem ini, tingkat suku bunga akan berubah selama
periode tertentu sesuai kesepakatan. Jika tingkat suku bunga pasar (market
interest rate) berubah (naik atau turun), bank akan tetap konsisten pada suku
bunga yang telah ditetapkan. Lembaga pembiayaan yang menerapkan sistem bunga
tetap menetapkan jangka waktu kredit antara 1-5 tahun.
Keuntungan bagi Anda
adalah jika suku bunga pasar naik, Anda tidak akan terbebani bunga tambahan.
Sebaliknya jika suku bunga pasar turun dan selisihnya lumayan besar, maka ada
baiknya Anda mempertimbangkan untuk melakukan refinancing. anda mesti
menyelesaikan kredit lebih cepat dan mengganti dengan kontrak baru yang
berbunga rendah (Pinjaman Tunai).
Bunga Mengambang (Floating Interest)
Dalam sistem ini, tingkat suku bunga akan mengikuti
naik-turunnya suku bunga pasar. Jika suku bunga pasar naik, maka bunga kredit
anda juga akan ikut naik, demikian pula sebaliknya. Sistem bunga ini diterapkan
untuk kredit jangka panjang, seperti kredit kepemilikan rumah, modal kerja,
usaha dan investasi.
Bunga Flat (Flat Interest)
Pada sistem bunga flat, jumlah pembayaran pokok dan bunga
kredit besarnya sama setiap bulan. Bunga flat biasanya diperuntukkan untuk
kredit jangka pendek. contoh, kredit mobil, kredit motor dan kredit tanpa
agunan. Lihat Pinjaman Cepat dan Usaha Pinjaman
Bunga Efektif (Effective Interest)
Pada sistem ini, perhitungan beban bunga dihitung setiap
akhir periode pembayaran angsuran
berdasarkan saldo pokok. Beban bunga akan semakin menurun setiap bulan karena
pokok utang juga berkurang seiring dengan cicilan. Jangan membandingkan sistem
bunga flat dengan efektif hanya dari angkanya saja. Bunga flat 6% tidak sama
dengan bunga efektif 6%. Besar bunga efektif biasanya 1,8-2 kali bunga flat.
jadi, bunga flat 6% sama dengan bunga efektif 10,8%-12%.
Bunga Anuitas (Anuity Interest)
Bunga anuitas boleh disetarakan dengan bunga efektif.
Bedanya, ada rumus anuitas yang bisa menetapkan besarnya cicilan sama secara
terus-menerus sepanjang waktu kredit. jika tingkat bunga berubah, angsuran akan
menyesuaikan. Dalam perhitungan anuitas, porsi bunga pada masa awal sangat
besar sedangkan porsi angsuran pokok sangat kecil. Mendekati berakhirnya masa
kredit, keadaan akan menjadi berbalik. porsi angsuran pokok akan sangat besar
sedangkan porsi bunga menjadi lebih kecil. (Sumber: sec.or.id) (Majalah DUIT
No. 06/IV/Juni 2009)
Contoh Perhitungan Bunga:
Ilustrasi: Misalkan pokok pinjaman sebesar Rp.100.000.000,- dengan bunga pertahun 15%, dan jangka waktu
pinjaman 1 tahun. Proses perhitungan dengan tabel excel.
1. Perhitungan dengan bunga flat:
Pokok Pinjaman:
M = Rp. 100.000.000
Bunga per tahun:
i = 15%
Periode pinjaman: t = 1 tahun x 12 =12 bulan
2. Perhitungan dengan bunga efektif:
Pada kolom:
- Pokok angsuran (B7) dituliskan =$B$1/($B$2),
- Kolom bunga (C7): =($B$1-(B7*(A7-1)))*$B$3/12
- Kolom Total angsuran (D7) : =B7+C7
- Kolom Sisa Pokok Pinjaman (E7) : =$B$1-B7*A7
Diperoleh total bunga efektif sebesar Rp. 8.125.000
3. Perhitungan dengan bunga anuitas
Rumus yang digunakan untuk mengetahui besarnya angsuran
perbulan sbb :
Dari rumus diatas diperoleh besarnya angsuran perbulan Rp. 9.025.831. Perhitungan dengan tabel excel:
Pada kolom:
- Pokok angsuran (B7) dituliskan =-PPMT($B$3/12;A7;$B$2;$B$1;0)
- Kolom bunga (C7): =-IPMT($B$3/12;A7;$B$2;$B$1;0)
- Kolom Total angsuran (D7) : =B7+C7
- Kolom Sisa Pokok Pinjaman (E7) : =B1-B7
Diperoleh total bunga efektif sebesar Rp. 8.309.947,81
Dari perbandingan diatas dengan
suku bunga, jumlah pinjaman dan periode yang sama
terlihat bunga flat memiliki nilai paling besar.
Jika kita ingin membeli mobil, motor, atau rumah secara kredit maka juga harus mengetahui berapa besar bunga yang ditawarkan. Sebagai contoh kita ingin membeli motor mio secara kredit. ilustrasi:
- Pilihan 1 jika uang muka Rp.1.500.000 dan angsuran 15 kali dengan cicilan Rp. 880.000/ bulan
Pada awal pembayaran uang yang harus dibayarkan sebanyak:
DP + Angsuran 1 = Rp.1.500.000 + Rp. 880.000 = Rp. 2.380.000
Sisa pokok Pinjaman: Rp.11.750.000 - Rp.
2.380.000 = Rp. 9.370.000
Total angsuran: Rp.
880.000 * 14 = Rp. 12.320.000
Besarnya Bunga: Rp.
12.320.000 - Rp. 9.370.000 = Rp. 2.950.000
Besar Bunga per tahun: Rp. (
2.950.000 : 15) * 12 *100% = 25,19 %
- Pilihan 2 jika uang muka Rp.1.500.000 dan angsuran 27 kali dengan cicilan Rp. 556.000/ bulan
Pada awal pembayaran uang yang harus dibayarkan sebanyak:
DP + Angsuran 1 = Rp.1.500.000 + Rp. 556.000 = Rp. 2.056.000
Sisa pokok Pinjaman: Rp.11.750.000 - Rp. 2.056.000 = Rp. 9.694.000
Total angsuran: Rp. 556.000 * 26 = Rp. 14.716.000
Besarnya Bunga: Rp. 14.716.000 - Rp. 9.694.000 = Rp. 5.022.000
Besar Bunga per tahun: Rp. (5.022.000 : 27) * 12 *100% = 23,02 %
Dari ilustrasi diatas memang terlihat semakin lama periode angsuran maka rate bunga per tahun semakin kecil tapi besarnya bunga semakin tinggi. Dan semakin lama periode angsuran maka kemungkinan denda keterlambatan pembayaran juga semakin besar :)
No comments:
Post a Comment